"Penutupan u-turn ini belum akan dilaksanakan. Masih dikaji," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat.
Pengkajian ulang tersebut dilakukan setelah rencana penutupan ini diprotes oleh warga.
"Jadi yang di Antasari, mengingat ada penolakan dari warga, kami tidak laksanakan terlebih dahulu," ujar Syafrin.
Jalan Pangeran Antasari, kata Syafrin, begitu ditutup pergerakan dari arah utara sampai selatan ataupun sebaliknya menjadi terbatas.
Baca juga: Dishub Jaksel tetap tutup putar balik Antasari untuk urai kemacetan
Syafrin menjelaskan, pihaknya sedang mengevaluasi kondisi kepadatan lalu lintas (lalin) di sekitar Jalan Antasari, khususnya di sekitar Simpang Antasari.
Karena harus dipahami bahwa dengan adanya Tol Desari, pada pagi hari arus dari tol langsung padat di Simpang Antasari. "Ini akan kita kaji apa yang bisa dilakukan sehingga antrean di sana bisa kita minimalkan," kata Syafrin.
Menurut Syafrin, kajian ini juga perlu mempertimbangkan pergerakan masyarakat di Jalan TB Simatupang yang menjadi wilayah cukup tinggi mengalami kemacetan.
Baca juga: Dishub Jaksel ajak UKPD sosialisasi penutupan putar balik Antasari
Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan tetap menutup arus putar balik (u-turn) di Jalan Pangeran Antasari, tepatnya di simpang Jalan KH M Naim, Kebayoran Baru, sebagai upaya mengurai kemacetan di lokasi tersebut.
"Jadi wacananya nanti yang ditolak masyarakat tetap kita tutup, tetapi kita akan adakan penggantinya, mungkin agak maju sedikit jaraknya," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Selatan Bernard Pasaribu saat dikonfirmasi di Jakarta, pekan lalu.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023